Diceritakan bahwa Ibn Absyadz, pada suatu hari sedang makan bersama orang-orang di sebuah serambi Masjid di Mesir. Tiba-tiba seekor kucing mendekati mereka dan mereka melempar sepotong daging untuk kucing itu. Si kucing menggigit daging itu dengan mulutnya dan menghilang dari hadapan mereka. Namun kemudian kucing itu kembali lagi. Mereka pun memberinya makanan dan kucing itu membawa makanan itu pergi tapi masih saja kembali lagi.
Kejadian itu terulang berkali-kali sehingga orang-orang yang sedang makan menjadi heran. Mereka pikir makanan sebanyak itu tidak mungkin dimakan kucing itu sendiri. Timbul rasa hairan pada diri mereka, sehingga mereka mengekori kucing itu kemana ia pergi. Ternyata kucing itu membawa makanan itu naik ke atas tembok masjid, kemudian ia turun ke sebuah lorong di antara reruntuhan tembok. Dalam lorong itu terdapat seekor kucing buta.
Mereka kagum melihat pemandangan itu. Karena itu Absyadz berkata, “Sedangkan terhadap haiwan yang buta ini Allah menundukkan kucing lain untuk mencukupi keperluan dan memberinya rezki, maka (sudah barang pasti) Allah tidak akan membiarkan manusia sepertiku”
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi, melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya….” (Hud, 6)
No comments:
Post a Comment